Belajar Seumur Hidup: pendidikan non-formal sebagai Pendekatan pendidikan Holistik di Desa Brebeg
Apakah pendidikan formal sudah cukup dalam mempersiapkan warga desa untuk menjalani kehidupan? Di Desa Brebeg, kecamatan Jeruk Legi, Kabupaten Cilacap, pendekatan pendidikan holistik telah diterapkan sebagai bagian dari upaya untuk memberdayakan masyarakat desa. Pendekatan ini melibatkan pendidikan non-formal yang memberikan kesempatan bagi warga desa untuk belajar sepanjang hidup mereka.
Pendidikan non-formal adalah pembelajaran yang tidak terbatas pada lingkungan sekolah formal. Dalam desa ini, berbagai program pendidikan non-formal telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan warga desa yang beragam. Sumber daya lokal dan kerjasama dengan lembaga pendidikan di luar desa memberikan kesempatan bagi warga desa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan.
Melalui pendidikan non-formal, warga desa dapat mempelajari berbagai hal, mulai dari keterampilan pertanian, kerajinan tangan, pengolahan makanan, hingga keterampilan digital. Program-program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada warga desa untuk mengembangkan diri mereka sendiri, baik secara ekonomi maupun sosial.
Pendidikan Holistik: Integrasi Aspek Fisik, Intelektual, dan Emosional
Pendidikan holistik adalah pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan aspek fisik, intelektual, dan emosional. Dalam konteks Desa Brebeg, pendidikan non-formal menjadi alat untuk menerapkan pendekatan pendidikan holistik ini. Dengan memperhatikan kebutuhan warga desa secara menyeluruh, pendekatan ini memiliki potensi untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat desa.
Pendidikan non-formal di Desa Brebeg tidak hanya berfokus pada pemberian keterampilan dan pengetahuan, tetapi juga pentingnya mengembangkan rasa percaya diri, sikap positif, dan keterampilan interpersonal. Dalam program-program pendidikan non-formal, warga desa didorong untuk berpartisipasi secara aktif, berkolaborasi dengan sesama warga desa, serta peduli terhadap lingkungan sekitar.
Kepala desa, Bapak Achmad Zaenudin, berperan penting dalam mempromosikan pendidikan non-formal dan pendekatan pendidikan holistik di Desa Brebeg. Beliau yakin bahwa dengan memberdayakan warga desa melalui pendidikan non-formal, Desa Brebeg dapat melahirkan generasi yang berkompeten dan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Melalui pendekatan pendidikan holistik ini, Desa Brebeg berharap agar pendidikan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari warga desa. Pendidikan sepanjang hidup menjadi jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dan membuka peluang yang lebih luas bagi mereka untuk menghadapi tantangan global.
Belajar Seumur Hidup: Pendidikan Non-Formal sebagai Pendekatan Pendidikan Holistik di Desa Brebeg adalah langkah menuju perubahan yang berkelanjutan. Dengan menggabungkan pendidikan formal dan non-formal, desa ini tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warganya. Perubahan dimulai dari pendidikan, dan Desa Brebeg menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan non-formal dapat memberikan dampak positif dalam menciptakan masyarakat yang lebih maju.